Melihat situasi dan kondisi dewasa ini begitu sulit dan menghimpit kehidupan, beragam kebutuhan individu pun semakin meningkat. Istilah ekonomi yang biasa kita kenal adalah kebutuhan primer, skunder, dan tersier. Kebutuhan tersebut memiliki urgensitas masing-masing. Kebutuhan primer menjadi kebutuhan yang paling pokok dari segala kebutuhan hidup yang lain. Jika kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka wajah kehidupan individu akan sengsara. Manusia selaku individu harus mencari jalan, cara atau solusi agar bisa memenuhi kebutuhan jenis ini sehingga tetap survive (bertahan hidup) di dunia ini. Berbagai usaha dilakukan untuk itu, namun individu tidak akan mampu melakukannya tanpa motivasi dan bantuan pihak lain. “Kita harus cari cara agar bisa makan hari ini”. Misalnya dengan bekerja apa saja (kerja serabutan), menjadi, pemulung, pemungut sampah, penjaja koran lampu merah, penjual asongan, berdagang di kaki lima, berjualan dengan gerobak dorong, pedagang musiman, menjadi karyawan atau kuli di sebuah perusahaan atau toko dan lain sebagainya. Namun, ada pula sekelompok orang yang mengandalkan kepapaan diri dan mengharap belas kasihan orang lain. Dari semua cara yang dilakukan orang-orang tersebut adalah usaha yang mereka pilih untuk bertahan hidup. Namun, di antara usaha-usaha tersebut kita tentu tahu mana yang menggambarkan jiwa-jiwa optimis dan mampu memahami makna hidup. Yaitu jiwa yang selalu semangat menyikapi segala persoalan kehidupan dengan mengandalkan potensi diri guna mengubah nasib. Hanya mereka berjiwa handal yang mandiri, mau belajar berusaha tanpa mengharap dikasihani. Mereka tidak ingin menyusahkan orang lain, sebab mereka mengerti pentingnya menjaga harga diri.
Dari potret di atas, apa yang anda lihat?, apakah terkesan wajah suram kemiskinan bangsa ini? atau sisi lain yang membuat mata nurani terbuka lebar dan menginspirasi diri untuk memulai sesuatu yang berguna ?. Terserah anda memandangnya dari mana, tapi ingat mereka sebenarnya lebih dulu selangkah dalam memulai usaha. Merekalah orang-orang yang berani menentukan sikap demi masa depan. Mereka mampu membuka lapangan usaha dengan berwirausaha (enterpreneuorship) meski dengan modal seadanya. Bentuk usaha sederhana dan tidak muluk-muluk namun mendapat sentuhan tangan-tangan kreatif dan inovatif mampu menyulap produk biasa menjadi produk yang bernilai tinggi. Itulah mereka, selalu memandang kehidupan sebagai peluang untuk hidup.
Peluang usaha kecil (mikro) sangat luas dan tersebar di berbagai tempat. Terutama lokasi yang strategis menjadi incaran ‘para pejuang hidup’ untuk mengadu nasib dan mengais rezeki. Memulai sesuatu dari yang terkecil dapat memahamkan kita akan pentingnya sebuah proses menuju kesuksesan hidup. Bisa jadi, usaha yang dianggap sepele dan untungnya kecil dapat berkembang menjadi usaha produktif bagi diri dan masyarakat umum. Asalkan kita mau terus belajar mengenali potensi diri dan menjadikannya sebagai aset termahal yang dianugerahi Tuhan untuk kebaikan masa depan (Pontianak Post, Nopember 2008).
Sekelumit gambaran di atas adalah sebuah permasalahan yang mesti dicarikan solusinya. Kini di asrama kita AMKS Pantai Utara, atas keprihatinan salah satu warganya telah hadir solusi yang menelurkan ide cemerlang dan langkah nyata. Ide tersebut mengkristal menjadi sebuah usaha kecil-kecilan.
Philosophic
Sebuah usaha akan maju dan sukses jika memiliki spirit tersendiri dalam beroperasi. Spirit (semangat) itu tak akan terbaca kalau bentuk usahanya tidak memiliki nama/simbol yang dapat disebut. Maka dari itu, usaha kecil-kecilan ini di beri nama SELF MANAGEMENT.
Secara leksikal Self dan Management adalah kosa kata berasal dari Bahasa Inggris yang masing-masing memiliki arti diri dan manajemen. Jika frase ini di-Indonesiakan, menjadi Manajemen Diri. Agar lebih mudah menyebutnya, SELF MANAGEMENT disingkat menjadi SEGMENTs. Dalam bahasa Inggris, segment berarti ulasan/bagian. Semoga SEGMENTs ini segmen (bagian) dari inspirasi & motivasi untuk survive.
Lantas, mengapa harus memilih SELF MANAGEMENT sebagai nama usaha ini ?, sebab diharapkan nama ini memiliki motivasi bagi perintisnya secara personal dan semoga menginspirasi teman-teman lain. Dikatakan begitu, karena saatnya kita belajar mandiri, mengelola segala keperluan kita masing-masing. Mengelola dalam arti mengatur secara baik sesuai dengan potensi diri yang ada. Meski pada kenyataannya ketergantungan kepada input finansial orang tua masih ada. Namun, bagaimana jika stok finansial dari ortu sedang menipis bahkan untuk makan mereka saja masih kekurangan, apalagi untuk kita. “Biarlah kita makan seadanya asalkan anak kita yang kuliah di sana bisa makan enak ?” seandainya suara hati mereka bisa kita dengar seperti itu, apa yang kita lakukan?, di mana nurani kita saat itu ?...Inilah spirit yang dimaksud.
Selama ini kita terlalu dimanjakan dengan setumpuk rupiah hasil keringat orang tua. Tanpa memikirkan perasaan mereka. Bagaimana kelak posis kita seperti mereka?...
Memang, memulai sesuatu hal yang belum terbiasa dilakukan perlu kesiapan komitmen diri. Apalagi dalam rangka pengembangan diri sendiri memerlukan proses belajar secara terus-menerus.
Formula
Kunci kesuksesan dapat ditentukan dari rahasia dan trik-trik khas dibalik kesuksesan itu. Perintis menyebutnya dengan empat formula (F4). Adapun formula usaha ini secara konkrit berupa :
· Honesty
· Simple
· Creative
· Solustive (Offering Solution)
Honesty [Kejujuran]
Kejujuran menjadi modal utama menuju kesuksesan. Di sini kita belajar & melatih diri untuk jujur pada diri, jujur pada sesama. Perintis tertarik dengan konsep KANTIN KEJUJURAN yang disuarakan Pemerintah kita guna memberantas korupsi sejak dini terutama generasi muda bangsa ini.
Simple [Kesederhanaan]
Sederhana dalam arti tidak berlebihan, hemat, cermat ketika mengelola finansial. Produk yang ada juga dibatasi seputar makanan keperluan nutrisi pokok dan penambah energi seperti telur, sereal & bahan makanan ringan lainnya. Sehingga harga produk terjangkau.
Creative [Kreativitas]
Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan sentuhan kreatif maka akan lebih menarik. Kreativitas di sini dalam hal ide, inovasi, atau terobosan-terobosan cemerlang lainnya yang memberikan warna tersendiri terhadap usaha ini. Satu di antaranya, segmen E~Ngah khusus melayani pembelian telur ayam + informasi seputar telur dan manfaatnya.
Semoga kehadiran SEGMENTs ini dapat menjadi solusi terhadap persoalan seputar keresahan akibat kebutuhan primer yang kurang terpenuhi.
Semoga bermanfaat bagi kita.
Mengetahui dan Mendapat izin usaha dari: Pontianak, 23 Nopember 2008, Salam Sukses,
PENGURUS AMKS PANTAI UTARA | | |
MUALIMIN (KETUA ASRAMA) | | SATRIA [SEGMENT PIONEER] |